Langsung ke konten utama

Transformasi Peran Pimpinan dalam Menghadapi Era Digital

Dunia sedang mengalami perubahan radikal dan disrupsi terutama dari sisi digital. Bahkan saat ini, bertemu di dunia maya sudah bukan sesuatu yang asing, kalimat metaverse pun sudah sesuatu yang lumrah dan menjadi proyeksi bisnis yang menjanjikan. Tentunya hal seperti ini perlu disikapi dengan baik dan menuntut pendekatan baru terhadap pola kepemimpinan dan strategi bisnis.

Saat ini juga generasi milenial mendominasi angkata kerja di Indonesia. Hal ini didukung dengan usia yang masih sangat produktif untuk bekerja. Generasi ini memiliki perspektif yang berbeda dalam bekerja.
Sumber : Millennials in the workplace- www.adperfect.com, 2019

Lalu, Bagaimana Peran Pimpinan?


Dengan kondisi seperti ini, maka mendorong perubahan cara kepemimpinan untuk mampu beradaptasi dengan perubahan. Terdapat 2 gaya kepemimpinan menurut Stephen J Skripak (Fundamental of Business) yaitu : transactional & transformational leadership. 

1. Transactional Leadership 
  • Pemimpin transaksional menjalankan otoritas berdasarkan hirarki dalam organisasi. 
  • Memberi tahu bawahan apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang diterima jika mereka memenuhi tujuan yang ditetapkan. 
  • Fokus pada mengidentifikasi kesalahan dan mendisiplinkan karyawan untuk kinerja yang buruk.
2. Transformational Leadership
  • Membimbing dan mengembangkan bawahan 
  • Memberi mereka peluang yang menantang 
  • Membantu mereka memenuhi kebutuhan profesional 
  • Mendorong orang untuk menyelesaikan masalah dari perspektif baru.
Kepemimpinan transformasional terbukti lebih efektif dalam menghadapi era disrupsi dan ketidakpastian serta pergeseran perilaku angkatan kerja yang didominasi oleh milenial. Dengan mengadopsi model kepemimpinan transformasional yang memenuhi kebutuhan lingkungan yang berfluktuasi, organisasi dapat tetap relevan mencapai kesuksesan jangka panjang dan mempertahankan tingkat yang diharapkan terhadap kinerja.
Sumber : Leadership in Times of Uncertainty- Wasim Subhan


Transformational Leader mendorong komunikasi dua arah, memberikan bimbingan dan inspirasi yang diperlukan untuk memunculkan dan mendorong ide baru dan pemikiran kritis. Pegawai diajak untuk "terlibat" di dalam menentukan culture maupun strategi demi perbaikan perusahaan. Tentunya hal ini dapat menunjang terhadap kinerja organisasi yang positif dan peningkatan level engagement di level karyawannya.

Untuk itu, mari kita sama-sama mulai berkembang untuk dapat menjadi seorang transformational leader, bukan transactional leader

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Manajemen Risiko Operasional

Dalam mengelola risiko operasional yang baik, maka kita perlu memahami risiko operasional secara end to end melalui pertanyaan apa ( what) , siapa ( who ), kapan ( when) , dimana ( where ), dan bagaimana (how). Apa itu Risiko? Secara umum, risiko adalah potensi kerugian (finansial /non-financial) bagi Bank akibat terjadinya suatu kejadian (event). Mengacu pada ketentuan Bank Indonesia PBI No 5/8/PBI/2003 dan perubahannya No 11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, terdapat 8 (delapan) risiko yang harus dikelola bank salah satunya adalah risiko operasional .  8 Jenis Risiko R isiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank . Berikut penjelasan dari  4 faktor penyebab risiko :        Siapa itu Risk Owner ? Setiap orang adalah pemilik risiko (Risk Owne

Tanaman dapat Mendengar Perkataan Manusia

Pada awalnya saya tidak terlalu percaya dengan hal ini. Namun pagi ini saya melihat sendiri bahwa perkataan yang saya sampaikan kemarin kepada tanaman saya ternyata sangat menimbulkan efek.  Seminggu terakhir saya melihat tanaman saya layu seperti padi yang merunduk. Padahal saya selalu meletakannya di tempat yang terkena sinar matahari, cara merawatnya pun tetap sama dengan disiram setiap hari. Lalu teman saya menyampaikan bahwa tanaman perlu diajak bicara. Saya coba teori itu dan saya ajak bicara kata-kata positif kepada tanaman saya. Saya ucapkan perkataan terimakasih, permohonan maaf karena tidak merawat dengan baik dan saya menyampaikan bahwa tanaman ini sudah seperti teman saya selama saya di ruang kantor.  Hasilnya di hari ini, saat saya masuk ke ruangan, ternyata tanaman itu tumbuh tegak, padahal masih di posisi yang sama dan bahkan belum disiram. Sebelum diberi kalimat positif x Setelah diberi kalimat positif Ternyata menurut laporan the Age, para ahli botani mengemukakan, se

7 Tempat Wisata Sensasional di Bandung

Bandung atau biasa disebut Paris Van Java selain terkenal dengan kota kuliner dan fashion, Bandung juga memiliki beberapa tempat wisata yang dapat dijadikan pilihan bagi penggemar travelling dan masyarakat yang menghabiskan waktu saat weekend. Berikut akan saya ulas beberapa tempat wisata sensasional yang wajib dikunjungi saat Anda bepergian ke Bandung : 1.    Gedung Sate Siapa yang tidak kenal dengan Gedung Sate? Gedung yang terletak di Jalan Diponegoro No. 22, Bandung ini berfungsi sebagai kantor kerja Gubernur Jawa Barat Jawa Barat. Gedung berwarna putih ini memiliki design yang artistic dengan dilengkapi 6 tusuk sate di atasnya. Gedung sate merupakan gedung dengan sejarah yang kental dan menjadi icon kota Bandung. Sejak tahun 2013, tampilan gedung sate dipercantik lagi dimana setiap malam hari gedung tersebut dihiasi oleh lampu-lampu yang mengelilingi gedung sehingga menambah kesan artistic.   Gedung sate di malam hari  Di dekat gedung sate juga terdapa